Curhat Seorang Kakak Tentang Adiknya Yang Durhaka
- Details
- Category: Konsultasi Keluarga
- Published: Wednesday, 16 August 2017 14:59
- Hits: 39857
Assalamualaikum Wr. Wb.
Maaf Pak Ustadz, saya ingin berkonsultasi tentang keluarga saya. Mudah-mudahan Pak Ustadz bisa membantu saya, amin. Saya adalah anak sulung yang mempunyai 2 orang adik laki-laki. Adik pertama saya sekarang berusia 30 tahun. Sejak kecil, dia memang lebih nakal. Tapi biasa nakalnya anak kecil, hanya sebatas sulit dinasehati, suka membangkang dan di sekolah pun selalu ranking terakhir. Hal ini membuat orang tua saya, terutama bapak, sering memarahinya dan bersikap kasar kepadanya. Bapak saya juga termasuk orang yang tidak bisa menahan emosi. Jika marah kepada anak-anaknya, dia sering berbuat kasar kepada mereka dan mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan.
Karena adik saya yang pertama sering membantah, maka dialah yang paling sering dimarahi. Bahkan, meski adik saya telah menikah, bapak saya sering berselisih paham dengannya hingga berujung pada pertengkaran. Saya sering menasehati bapak agar beliau lebih dapat mengendalikan emosinya, apalagi adik-adik saya sudah dewasa sehingga tidak semestinya mereka masih sering dimarahi dan disalahkan.
Sebenarnya adik saya yang pertama termasuk anak yang baik. Namun karena sejak kecil kurang pintar, dia pun sering berbuat kesalahan, dan terkadang hal itu tidak ditolerir oleh bapak saya. Akhirnya, adik saya pun tumbuh menjadi pribadi yang tertutup dan mudah tersinggung. Kebetulan adik saya tersebut tinggal bersama orang tua di kampung, sementara saya dan adik kedua tinggal di Ciputat, bersama suami saya.
Pertengkaran antara adik pertama dan bapak masih sering terjadi, meskipun pada akhirnya mereka bisa saling memaafkan. Tapi dua bulan yang lalu, adik saya bertengkar lagi dengan bapak. Dia tersinggung dengan kata-kata bapak yang –katanya- cukup menyakitkan hatinya. Adik saya pun marah, sampai-sampai dia mengata-ngatai bapaknya dengan kata "monyet" (maaf). Mendengar itu, bapak saya pun berkata kepadanya: "Kamu durhaka kepada Bapak!"
Sejak kejadian itu, adik saya tidak mau shalat karena dia merasa sudah dikutuk oleh bapak sebagai anak durhaka. Menurutnya, percuma saja shalat karena anak durhaka pasti akan masuk neraka. Selama ini, adik saya merasa dianggap sebagai anak yang tidak dihargai. Dia juga merasa selalu disalahkan atas kesalahan-kesalahan sepele yang dilakukannya.
Melihat hal itu, ibu saya menyarankan kepada bapak agar bapak mau meminta maaf kepada adik saya itu, dan alhamdulillah bapak mau menuruti saran ibu tersebut. Ibu dan bapak pun akhirnya meminta maaf kepada adik saya karena selama ini sering menyakitinya. Menurut cerita ibu, sebenarnya adik saya sudah memaafkan bapak. Tapi anehnya, sampai sekarang adik saya masih tidak mau shalat. Ibu pun menjelaskan kepadanya bahwa kutukan atau kata-kata orangtua anaknya saat marah kepada anaknya akan dihapus oleh Allah jika keduanya (orangtua dan anak) sudah saling memaafkan.
Baca Selengkapnya Curhat Seorang Kakak Tentang Adiknya Yang Durhaka